RSS

STMIK Raharja/AMIK Raharja

         STMIK Raharja/AMIK Raharja atau yang lebih dikenal dengan nama Green Campus adalah salah satu kampus favorit yang berada di Tangerang yang berkonsentrasi dalam bidang informatika. Letaknya yang strategais yaitu di jalan Jenderal Sudirman NO.40 Modern-Tangerang.
untuk saat ini Perguruan tinggi raharja sedang membangun gedung baru yang akan digunakan untuk proses belajar-mengajar..Jadi dengan masuk ke dalam Green Campus dengan kata lain saya sudah menjadi seorang PRIBADI RAHARJA yang merupakan salah satu bagian dari Perguruan Tinggi Raharja.
         Selain itu fasilitas yang diberikan pun cukup memuaskan seperti: Raharaja Internet Cafe(RIC)=tempat dimana seluruh mahasiswa dapat mengakses internet, REC=wadah untuk para mahasiswa melakukan penelitian,dll. selain itu dalam STMIK Raharja juga sudah menggunakan absensi, JRS secara online sehingga lebih mempermudah para mahasiswanya dan dalam campus STMIK Raharja(Green Campus) sudah terpasang internet sehingga memudahkan para staffnya untuk bekerja karena data yang digunakan sudah terintegrasi dengan baik.
         STMIK Raharja memiliki berbagai jurusan yang sudah terakreditasi diantranya adalah TI, SI, MI, KA, dan SK. Saya sendiri mengambil jurusan KA. Kampus ini  juga merupakan Kampus Unggulan yang ada di wilayah Kota Tangerang. Kampus yang tidak terlepas dari teknologi komputer ini, memiliki berbagai fasilitas yang mendukung pendidikan IT. Segala kegiatan belajar di kampus dengan menggunakan teknologi IT. Hal ini bisa terlihat dari system absennya yang memakai absent on-line, kartu mahasiswa yang mempunyai fungsi yaitu sebagi kartu identitas. Ada juga system pengajaran yang memberikan materi kepada mahasiswa dengan system proyektor dan komputer. Setiap materi pelajaran dikemas dalam suatu CD (Compact Disk), sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengingat pelajaran kembali dan yang penting adalah dapat membantu mahasiswa yang tidak masuk karena sakit atau alasan lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Riset Akuntansi

Sejarah Akuntansi
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543. Pada abad ke 15 romawi jatuh, pusat perdagangan pindah kebelanda, sehingga perkembangan akuntansi memakai system kontinental. Oleh sebab itu kursus akuntansi mulai ditingkatkan, dan disinilah awal mulanya keberadaan akuntan di Indonesia. Pada zaman kemerdekaan dimulai pengiriman akuntan dari Indonesia keluar negri (AS), dan sejak itu pula system akuntansi bergeser dari system kontinental ke system Anglo Saxon (AS). Perguruan tinggi mulai berlomba-lomba membuka jurusan akuntansi, dan berawal tahun 1952. seiring dengan perkembangan akuntansi, maka pada tahun 1953 berdirilah Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi di Indonesia.

Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan.
Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

 Fungsi Akuntansi
            &nb sp;      Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

Prinsip akuntansi
Di bidang akuntansi dan keuangan terutama audit di Indonesia, dikenal istilah “prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia” (merupakan padanan dari frasa “generally accepted accounting principles”) adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah tertentu pada saat tertentu.
Dalam “Prinssip Akuntansi Indonesia” yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan maksud laporan akuntansi antara lain : (telah diperbaharui dengan Standar Akuntansi Keuangan namun prinsip dasarnya adalah sama).Perusahaan terpisah dengan pemilik dan perusahaan lainnya, maksudnya akuntansi membedakan asset yang menjadi asset perusahaan dan asset milik pribadi pemilik.
Jadi,prinsip akuntansi terdiri dari :
Manfaat Akuntansi bagi perusahaan, dapat dilihat dari segi:
Bisnis :

Laporan keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Menurut PSAK No.1 Revisi 98, Pragraph 07
           Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsure.

Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
          Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Macam-Macam Akuntansi
Macam-macam akuntansi yang lain :
Macam-macam akuntan dan tugasnya, menurut UU No.34 th. 1945 :
a. Akuntan Privat/Intern/Manajemen
Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan/ organisasi tertentu, bertugas menjalankan fungsi akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen.
b. Akuntan Publik (Extern)
Adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden) terhadap laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain. Hasil laporan keuangan dinyatakan dalam laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Akuntansi Keuangan


Bicara mengenai akuntansi keuangan, maka kita perlu memahami pengertian Akuntansi dasar terlebih dahulu, yaitu:
  •  Seni dalam pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, penafsiran danpengkomunikasian dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian – kejadian ekonomi dari suatu etintas hukum atau sosial. (AICPA).
  • Bahasa bisnis yang memberikan informasi tentang kondisi suatu perusahaan atau organisasi dan hasil usaha atau aktivitasnya pada waktu atau periode tertentu, sebagai pertanggung jawaban manajemen serta untuk pengambikan keputusan bisnis.
    Akuntansi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
    • Akuntansi Manajemen
    • Akuntansi Perpajakan 
    • Akuntansi Keuangan, yang terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
    1.  Akuntansi komersial, biasanya digunakan oleh perusahaan.
    2. Akuntansi Nirlaba, biasanya digunakan oleh Pemerintah, Rumah Sakit, lembaga Pendidikan dan Organisasi Nirlaba lainnya (Lembaga Swadaya Masyarakat, Partai Politik, LPZ, dan lain sebagainya)
        Bisa dipahami bahwa Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah.

        Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Aktiva adalah harta yang dimiliki perusahaan, digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya menciptakan pendapatan. Sedangkan modal  disini adalah modal yang disetor oleh pemilik perusahaan. Modal juga bisa dikatakan selisih antara Aktiva dikurang Hutang. Sedangkan Hutang adalah kewajiban yang dimiliki perusahaan, merupakan unsur pendanaan untuk penyediaan modal kerja bagi operasi perusahaan.

        Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut.

         Laporan ini disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham.

         Hal yang tidak kalah penting adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK.

        SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan mengacu pada SAK yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI.

        Saat ini, secara garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAK beserta Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang melandasinya dan 4 IPSAK. SAK yang ditetapkan oleh IAI merupakan hasil adaptasi dari International Accounting Standards.

       Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam SAK oleh Dewan SAK-Ikatan Akuntan Indonesia sebagai salah upaya harmonisasi dan dinamisasi praktik akuntansi keuangan internasional dalam usaha menjawab tantangan di era globalisasi.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    *Sejarah Kampus*

                 Pada saat ini perguruan tinggi Raharja terdiri dari dua institusi pendidikan antara lain AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja. Adapun Sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Raharja diawali oleh sebuah lembaga kursus komputer, yang diresmikan pada tanggal 03 Januari 1994 dengan nama Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja oleh Walikota Tangerang, Drs. Djakaria Machmud. Pada waktu itu, lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.
                Pada tanggal 24 Maret 1999, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika. Diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999, dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.
    Pada Tahun 2000, AMIK Raharja Informatika menambah jurusan Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA). Pada tanggal 02 Februari 2000 berdasarkan Surat Keputusan Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Nomor : 3024/004/KL/1999, AMIK Raharja Informatika secara resmi menyelenggarakan program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama, Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya, kepada lulusannya.
                Kepercayaan dan dorongan dari berbagai pihak kepada Yayasan Nirwana Nusantara, sebagai penyelenggara pendidikan untuk segera meningkatkan status dan mutu prestasi kualitas lulusannya. Hingga terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen & Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 74/D/O/2001, tanggal 13 Juli 2001. STMIK Raharja menjadi perguruan tinggi komputer yang memiliki program studi terlengkap di propinsi Banten, dan telah diakui pengalamannya dalam menyelenggarakan sistem pendidikan teknologi informasi dan komputer. Perkembangannya pun tidak berhenti sampai disini, AMIK Raharja Informatika mendapatkan status akreditasi-B untuk jurusan Manajemen Informatika berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/III/IV/2002 pada tanggal 05 April 2002.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Adakah Cinta Sejati…diantara kita?

    Cinta sejati adalah cinta yang bisa selalu memberi dan menerima

    Memberi dan Menerima yang dicintai apa adanya
    Sepanjang kita hanya bisanya Menerima saja, atau memberi saja,. bukanlah cinta sejati..
    Tak perlu kita Munafik… Qadrat dan Sunnatullah memang begitu adanya.

    Kita katakan, kita mencintainya, tanpa mengharapkan apa-apa darinya Itu omong kosong belaka, kemunafikan mulai menjalar dalam relung jiwa kita

    Seharusnya kita mau jujur,..untuk apakah kitamencintai/dicintainya.?

    Ada tiga alternative 
    Pertama, untuk urusan dunia
    Kedua, untuk urusan akhirat
    Ketiga, kita berada pada keduanya sekaligus, Dunia dan Akhirat Kebanyakan diantara kita, memilih untuk kemaslahatan dunia saja.
    Ingin pasangan yang cantik, ganteng, lincah, pintar, kaya shalih/ah, (masih syukur yah, dapat kategori pasangan semacam itu, yang kacaunya, mendapatkan pasangan justru sebaliknya), bertujuan agar dari diri pasangan tersebut bisa terlahir atau bisa mendidik anak-anak yang cerdas, sehingga kehidupan didunianya mantap, tidak miskin, jadi orang berguna bagi nusa dan bangsa, jadi pejabat, pejabat yang handal.
    Teramat disayangkan, andaikan tujuan perkawinan hanyasekedar tujuan dunia semata.
     
    Dalam sebuah hadits shahih yang cukup mashur, memang seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.

    "Sesungguhnya segala amalan itu sesuai dengan niatnya. Maka barang siapa yang hijrah(apa yang dilakukannya itu), dengan tujuan mencapai keridhaan Allah dan RasulNya, maka itulah yang didapatkannya. Dan barangsiapa yang hijrahnya tersebut untuk urusan (dunia), atau nikah dengan perempuan, maka itulah yang didapatkannya". Akan sia-sia amalan didunia, hanya dengan sebuah niat yang salah kaprah.


    Ini semua berasal dari rasa cinta. Karena seperti kata penyanyi :

    "Rasa cinta pasti ada, pada makhluk yang bernyawa,..tak kan pudar...." Lumrah, manusia hidup tanpa cinta akan terasa gersang.
    Manusia hidup tanpa rasa cinta akan kaku. Cinta itu juga fitrah dari dalam dan suatu kebutuhan Sama dengan kebutuhan tubuh diisi dengan makanan Mobil diisi dengan minyak, atau bensin, atau gas
    Kebutuhan ruhani dengan siraman keruhanian, ilmu, agama
    Kebutuhan jiwa adalah Cinta...

    Cinta sejati, tidak akan pernah mendzalimi yang dicintai

    Cinta sejati akan selalu memberi dan menerima
    Cinta sejati akan selalu mengerti kondisi yang dicintai
    Cinta sejati tak akan pernah meninggalkan, kecuali diminta untuk ditinggalkan
    Cinta sejati akan selalu bersama dalam suka dan duka
    Lapang dada menerima segala kekurangan yang dicintai
    Lapang dada menerima segala kelebihannya
    Namun, cinta pada manusia, tak akan pernah menerima kompromi Kalau itu sudah melanggar aturan Allah dan RasulNya..
    Karena sebenar-benar cinta yang sejati dan hakiki, hanyalah
    karena Allah Ta'ala
    Bukan karena dikau pujaanku
    Bukan karena dikau yang baik
    Bukan karena dikau yang ganteng/cantik/lincah,pint
    ar kaya
    Bukan juga karena dikau ayah/ibu dari anak-anakku
    Bukan juga karena dikau telah membantu dan memperhatikanku
    Namun, lillahi Ta'ala semata
    Keridhaan Allah semata
    Karena kita bukan manusia munafik
    Keridhaan Allah Ta'ala yang akhirnya harapan kita adalah SurgaNya.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Ahlul Bait

    Ahlul-Bait (Bahasa Arab: ﻞھأ ﺖﯿﺒﻟا ) adalah istilah yang berarti "Orang Rumah" atau keluarga. Dalam tradisi Islam istilah itu mengarah kepada keluarga Muhammad. Terjadi perbedaan dalam penafsiran baik Muslim Syi'ah maupun Sunni. Syi'ah berpendapat bahwa Ahlul Bait mencakup lima orang yaitu Ali, Fatimah, Hasan dan Husain sebagai anggota Ahlul Bait (di samping Muhammad). Sementara Sunni berpendapat bahwa Ahlul Bait adalah keluarga Muhammad dalam arti luas, meliputi istri-istri dan cucu-cucunya, hingga terkadang ada yang memasukkan mertua-mertua dan menantu-menantunya.

    Daftar isi

    1 Istilah Ahlul Bait

    1.1 Syi'ah

    1.2 Sunni dan Salafi

    1.3 Sufi dan sebagian Sunni

    2 Istilah Ahlul Kisa

    2.1 Hadist Shahīh Ahlul Kisa

    3 Interpretasi Syi'ah, Sunni dan Sufi

    3.1 Syi'ah

    3.2 Sunni dan Salafi

    3.3 Sufi

    4 Kekhalifahan

    4.1 Khalifah zhahir

    4.2 Khalifah bathin

    5 Perkembangan Ahlul Bait

    5.1 Setelah wafatnya Muhammad

    5.2 Setelah berakhirnya Bani Abbasiyah

    5.2.1 Perkembangan di berbagai negara

    5.2.2 Mazhab yang dianut

    6 Referensi

    1. Istilah Ahlul Bait

    1.1. Syi'ah

    Kaum Syi’ah lebih mengkhususkan istilah Ahlul Bait Muhammad yang hanya mencakup Ali dan istrinya Fatimah, putri Muhammad beserta putra-putra mereka yaitu al-Hasan dan al-Husain (4 orang ini bersama Muhammad juga disebut Ahlul Kisa atau yang berada dalam satu selimut) dan keturunan mereka. Hal ini diperkuat pula dengan hadits-hadits seperti contoh berikut: “Aisyah menyatakan bahwa pada suatu pagi, Rasulullah keluar dengan mengenakan kain bulu hitam yang berhias. Lalu, datanglah Hasan bin Ali, maka Rasulullah menyuruhnya masuk. Kemudian datang pula Husain lalu beliau masuk bersamanya. Datang juga Fathimah, kemudian beliau menyuruhnya masuk. Kemudian datang pula Ali, maka beliau menyuruhnya masuk, lalu beliau membaca ayat 33 surah al-Ahzab, "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (1)

    1.2. Sunni dan Salafi

    Makna “Ahl” dan “Ahlul Bait” dalam pengertian leksikal berarti penghuni rumah, termasuk isteri dan anak-anak. Pengertian ini dianut sebagian kalangan Sunni dan Salafi, yang menyatakan bahwa ahlul bait Muhammad mencakup pula istri-istri, mertua-mertua, juga menantu-menantu dan cucu-cucunya. Sufi dan sebagian SunniKalangan Sufi dan sebagian kaum Sunni menyatakan bahwa Ahlul-Bait adalah anggota keluarga Muhammad yang dalam hadits disebutkan haram menerima zakat, seperti keluarga Ali dan Fatimah beserta putra-putra mereka (Hasan dan Husain) serta keturunan mereka. Juga keluarga Abbas bin Abdul-Muththalib, serta keluarga-keluarga Ja’far dan Aqil yang bersama Ali merupakan putra-putra Abu Thalib. Adapun risalah lengkap sebagaimana yang tercantum dalam ShahihMuslim adalah sebagai berikut:

    Yazid bin Hayyan berkata, "Aku pergi ke Zaid bin Arqam bersama Husain bin Sabrah dan Umar bin Muslim. Setelah kami duduk, Husain berkata kepada Zaid bin Arqam, 'Hai Zaid, kau telah memperoleh kebaikan yang banyak. Kau melihat Rasulullah, kau mendengar sabda beliau, kau bertempur menyertai beliau, dan kau telah shalat dengan diimami oleh beliau. Sungguh kau telah memperoleh kebaikan yang banyak. Karena itu, sampaikan kepada kami hai Zaid, apa yang kau dengar dari Rasulullah!'" "Kata Zaid bin Arqam, 'Hai kemenakanku, demi Allah, aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa sebagian dari apa yang aku dengar dari Rasulullah. Apa yang bisa aku sampaikan kepadamu terimalah dan apa yang tidak bisa aku sampaikan kepadamu janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya.'"

    "Kemudian Zaid bin Arqam mengatakan, 'Pada suatu hari Rasulullah berdiri dengan berpidato di suatu tempat air yang disebut Khumm antara Mekkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan, lalu beliau bersabda, Ketahuilah saudara-saudara bahwa aku adalah manusia seperti kalian. Sebentar lagi utusan Tuhanku (malaikat pencabut nyawa) akan datang lalu dia diperkenankan. Aku akan meninggalkan untuk kalian dua hal yang berat, yaitu:

    1) Al-Qur'an yang berisi petunjuk dan cahaya, karena itu laksanakanlah isi Al-Qur'an dan pegangilah. (Beliau mendorong dan mengimbau pengamalan Al-Qur'an).

    2) Keluargaku. Aku ingatkan kalian agar berpedoman dengan hukum Allah dalam memperlakukan keluargaku (tiga kali)". Husain bertanya kepada Zaid bin Arqam, "Hai Zaid, siapa Ahlul Bait (keluarga) Rasulullah itu? Bukankah istri-istri beliau Ahlul Baitnya?" Kata Zaid bin Arqam, "Istri-istri beliau adalah Ahlul Baitnya, tetapi Ahlul Bait beliau adalah orang yang diharamkan menerima zakat sampai sepeninggal beliau." Kata Husain, "Siapa mereka itu?" Kata Zaid bin Arqam, "Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja'far dan keluarga Abbas." Kata Husain, "Apakah mereka semua diharamkan menerima zakat?" Jawab Zaid, "Ya." (2)

    2. Istilah Ahlul Kisa

    Kaum Sufi yang memiliki keterikatan dengan Ahlul Kisa, yaitu keluarga Ali bin Abu Talib k.w. [3] dan Fatimah az-Zahra baik secara zhahir (faktor keturunan) dan secara bathin (do'a dan amalan) sangat mendukung keutamaan Ahlul Kisa. Tetapi, Sufi berpendapat bahwa Ahlul Bait bukan hanya Ahlul Kisa sesuai dengan hadits tsaqalayn. Sufi berpendapat bahwa Ahlul Bait adalah mereka yang haram menerima zakat, yaitu keluarga Ali, Aqil dan Ja'far (yang merupakan putra-putra Abu Thalib) dan keluarga Abbas (Hadits Shahih Muslim dari Zaid bin Arqam). Dengan demikian kaum Sufi dalam hal kekhalifahan memiliki perbedaan tajam dengan kaum Syi'ah.

    2.1. Hadist Shahīh Ahlul Kisa

    Shahīh Muslim, vol. 7, hal. 130

    Aisyah berkata, "Pada suatu pagi, Rasulullah saw keluar rumah menggunakan jubah (kisa) yang terbuat dari bulu domba. Hasan datang dan kemudian Rasulullah menempatkannya di bawah kisa tersebut. Kemudian Husain datang dan masuk ke dalamnya. Kemudian Fatimah ditempatkan oleh Rasulullah di sana. Kemudian Ali datang dan Rasulullah mengajaknya di bawah kisa dan berkata, "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al-Ahzab [33]:33) [4]

    Sunan at-Turmudzi, Kitab al-Manâqib

    Ummu Salamah mengutip bahwa Rasulullah saw menutupi Hasan, Husain, Ali dan Fatimah dengan kisa-nya, dan menyatakan, "Wahai Allah! Mereka Ahlul Baitku dan yang terpilih. Hilangkan dosa dari mereka dan sucikanlah mereka!" Ummu Salamah berkata, "Aku bertanya pada Rasulullah saw, Wahai Rasul Allah! Apakah aku termasuk di dalamnya?" Beliau menjawab, "Engkau berada dalam kebaikan (tetapi tidak termasuk golongan mereka)." Imam Turmudzi menulis di bawah hadits ini, "Hadits ini shahīh dan bersanad baik, serta merupakan hadits terbaik yang pernah dikutip mengenai hal ini." [5]

    3. Interpretasi Syi'ah, Sunni dan Sufi

    3.1. Syi'ah

    Kaum Syi'ah, khususnya Mazhab Dua Belas Imam menafsirkan bahwa Ahlul Bait adalah "anggota rumah tangga"Muhammad dan mempercayai bahwa mereka terdiri dari: Muhammad, Ali bin Abi Thalib, Fatimah az-Zahra, Hasan bin Ali, dan Husain bin Ali. Kaum Syi'ah percaya bahwa yang dimaksud dengan Ahlul Bait yang disucikan sesuai dengan ayat tathîr (penyucian) (QS. Al-Ahzab [33]:33), adalah mereka yang termasuk dalam Ahlul-Kisa yaitu Muhammad, Ali, Fatimah, Hasan dan Husain serta 9 imam berikutnya yang merupakan keturunan dari Husain. Sesuai dengan hadits di atas, Syi'ah berpendapat bahwa istri-istri Muhammad tidak termasuk dalam Ahlul Bait, sebagaimana pendapat Sunni yang memasukkan istri-istri Muhammad.

    3.2. Sunni dan Salafi

    Kaum Sunni juga mempercayai hadits sahih mengenai keistimewaan kedudukan Ahlul Bait tersebut seperti kaum Syi'ah, meskipun kaum Sunni tidak berpendapat bahwa hak kepemimpinan umat (khalifah) harus dipegang oleh keturunan Ahlul Bait. Hadits itu juga menyatakan bahwa kedua cucu Muhammad, yaitu Hasan bin Ali dan Husain bin Ali, adalah sayyid (pemuka). Muhammad bin Abdul Wahhab menolak pengistimewaan yang berlebihan terhadap keturunan Ahlul Bait. Ini kemungkinan disebabkan karena pertentangan mereka terhadap kaum Syi'ah, meskipun kaum Sunni pada umumnya tetap memandang hormat terhadap para keturunan Ahlul Bait. Kaum Wahhabi berpendapat bahwa istilah Ahlul Bait memang hanya mencakup keluarga Ali, akan tetapi keluarga Muhammad mencakup seluruh umat Muslim yang taat, sebab hubungan kekeluargaan tersebut adalah berdasarkan takwa pada kepercayaan Islam, dan bukan berdasarkan pada darah keturunan. Kaum Wahhabi percaya bahwa setiap orang yang taat adalah bagian dari Ahlul Bait, dan bahwa beberapa orang secara khusus disebutkan sebagai bagian daripadanya. Beberapa orang ini, adalah istri-istri Muhammad, yang menurut pendapat mereka disebutkan di dalam Al Qur'an sebagai bagian dari Ahlul Bait.

    3.3. Sufi

    Kaum Sufi menyepakati bahwa semua pendiri Tariqah Mu'tabaroh mestilah dari golongan Ahlul Bait, yaitu berasal dari keturunan Hasan bin Ali atau Husain bin Ali. Para masyaikh pendiri tariqah-tariqah Islam setelah wafatnya Rasulullah yang merupakan golongan Ahlul Bait, misalnya:

    · As-Sayyid As-Syaikh Bahau'uddin Naqsyabandi (Tariqah Naqsyabandi)

    · As-Sayyid Al-Faqih Muqaddam Muhammad bin 'Ali BaAlawi Al-Husaini (Tariqah Al-BaAlawi)

    · As-Sayyid As-Syaikh Abdul Qadir Jilani Al-Hasani (Tariqah Qadiriyah)

    · As-Sayyid As-Syaikh Ahmad bin Idris Al-Hasani (Tariqah Ahmadiyah Idrissiyah)

    · As-Sayyid As-Syaikh Abil Hasan Asy-Syazuli (Tariqah Syadziliyyah)

    Silsilah ajaran mereka kebanyakannya melalui Imam Ja'far ash-Shadiq, dan semuanya mendapat sanad dari Ali bin Abi Thalib. Tariqah Naqsyabandiah adalah satu-satunya tariqah yang juga mendapat sanad dari Abu Bakar.

    4. Kekhalifahan

    Kaum Sufi berpendapat kekhalifahan ada 2 macam, yaitu : Khalifah secara zhahir (Waliyyul Amri, Surat An Nisaa' ayat 59) "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." atau mereka yang menjadi kepala pemerintahan umat Islam; dan Khalifah secara bathin (Waliyyul Mursyid, Surat Al Kahfi ayat 17) "Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk (Waliyyan Mursyida) kepadanya." atau mereka yang menjadi pembina rohani umat Islam.

    4.1. Khalifah zhahir

    Menurut kalangan Sufi kekhalifahan yang zhahir (lahiriah) boleh saja dipegang oleh orang muslim yang kurang beriman atau mukmin tapi kurang bertakwa, dalam keadaan darurat atau karena sudah takdir yang tak bisa dihindari. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perkataan ‘athii’ sebelum ‘waliyyul amri’, kata ‘athii’ atau taatlah hanya ditempelkan kepada ‘Allah’ kemudian ditempelkan kepada ‘Rasul’ sehingga lafadz lengkapnya menjadi, ”Athiiullahu wa athiiurasuul wa ulil amri minkum”. Berarti taat yang mutlak hanya kepada Allah dan Rasulnya. Taat kepada ulil amri (pemimpin) dapat dilakukan dengan syarat ia taat lebih dulu kepada Allah dan Rasulnya. Memilih seorang pemimpin atas dasar ketaatan kepada Allah adalah hal yang logis dan jauh lebih mudah dari pada memilih seorang emimpin atas dasar 'maksum' atau kesucian, karena 'taat' kepada Allah adalah suatu yang dapat terlihat kurang-lebihnya di dalam kehidupan seseorang. Dengan kata lain ayat ini dalam pandangan kaum Sunni dan kaum Sufi menunjukkan tidak adanya syarat ‘maksum’ bagi Waliyyul Amri (pemimpin pemerintahan). Sangat mungkin ini adalah petunjuk Allah bagi umat Islam untuk menerima siapapun pemimpinnya di setiap zaman, selama ia taat kepada Allah dan Rasulnya, karena sesuai dengan akal sehat yang dimiliki umat manusia bahwa ‘tak ada yang mengetahui hamba Allah yang suci atau ‘maksum’, kecuali Allah sendiri.’

    4.2. Khalifah bathin

    Kekhalifahan bathin, karena harus mempunyai syarat kewalian dalam pengertian bathin, tak mungkin dijatuhkan kecuali kepada orang mukmin yang bertakwa dan dicintai Allah (Surat Yunus 62-64). Kekhalifahan bathin atau jabatanWaliyyul Mursyid (pemimpin rohani) adalah mereka yang mempunyai ilmu dan karakter (kurang-lebih) seperti Nabi Khidir di dalam Surat Al Kahfi. Hikmah tidak disebutkannya kata 'Nabi Khidir' juga boleh jadi mengisyaratkan setiap zaman akan ada manusia yang terpilih seperti itu. Didalam sejarah tarekat kaum Sufi, para Wali Mursyid sebagian besarnya adalah keturunan Ali dari Fatimah baik melalui Hasan dan Husain. Menurut kaum Sufi memaksakan kekhalifahan zhahir hanya untuk keluarga Ali adalah suatu yang musykil/mustahil karena bila menolak 3 khalifah sebelumnya (yang telah disetujui oleh mayoritas) berarti membuat perpecahan dalam umat Islam, juga bertentangan dengan prinsip akal sehat, karena boleh jadi seorang kurang ber-taqwa tapi dalam hal pemerintahan sangat cakap. Sedangkan seorang yang ber-taqwa justru mungkin saja tidak menguasai masalah pemerintahan.

    Bila menganggap Imamah adalah Khalifah Bathin mungkin saja bisa, tapi membatasi hanya 12 bertentangan dengan banyak hadits shahih tentang para Wali Allah yang tidak pernah disebut dari keluarga tertentu, apalagi dengan pembatasan jumlahnya. Idealnya memang seorang Khalifah zhahir

    (Waliyyul Amri) dipilih dari mereka yang juga menjabat Khalifah bathin (Waliyyul Mursyid). Tapi pertanyaannya siapakah yang mengetahui Wali-wali Allah, apalagi yang berderajatWaliyyul Mursyid, kalau bukan Allah sendiri.

    5. Perkembangan Ahlul Bait

    5.1. Setelah wafatnya Muhammad

    Berkembangnya Ahlul-Bait walaupun sepanjang sejarah kekuasaan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah mengalami penindasan luar biasa, adalah berkah dari do’a Muhammad kepada mempelai pengantin Fatimah putri beliau dan Ali di dalam pernikahan yang sangat sederhana. Doa Nabi SAW adalah,”Semoga Allah memberkahi kalian berdua, memberkahi apa yang ada pada kalian berdua, membuat kalian berbahagia dan mengeluarkan dari kalian keturunan yang banyak dan baik” Setelah mengalami titik noda paling kelam dalam sejarah Bani Umayyah, dimana cucu Nabi SAW, al-Husain bersama keluarga dibantai di Karbala, pemerintahan berikutnya dari Bani Abbasiyah yang sebetulnya masih kerabat (diturunkan melalui Abbas bin Abdul-Muththalib) tampaknya juga tak mau kalah dalam membantai keturunan Nabi SAW yang saat itu sudah berkembang banyak baik melalui jalur Ali Zainal Abidin satu-satunya putra Husain bin Ali yang selamat dari pembantaian di Karbala, juga melalui jalur putra-putra Hasan bin Ali.

    5.2. Setelah berakhirnya Bani Abbasiyah

    5.2.1. Perkembangan di berbagai negara

    Menurut berbagai penelaahan sejarah, keturunan Hasan bin Ali banyak yang selamat dengan melarikan diri ke arah Barat hingga mencapai Maroko. Sampai sekarang, keluarga kerajaan Maroko mengklaim keturunan dari Hasan melalui cucu beliau Idris bin Abdullah, karena itu keluarga mereka dinamakan dinasti Idrissiyyah. [6] Selain itu pula, ulama-ulama besar seperti Syekh Abu Hasan Syadzili Maroko (pendiri Tarekat Syadziliyah) yang nasabnya sampai kepada Hasan melalui cucunya Isa bin Muhammad. Mesir dan Iraq adalah negeri yang ulama Ahlul Baitnya banyak dari keturunan Hasan dan Husain. Abdul Qadir Jilani seorang ulama yang dianggap sebagai Sufi terbesar dengan julukan ‘Mawar kota Baghdad’ adalah keturunan Hasan melalui cucunya Abdullah bin Hasan al-Muthanna. Persia hingga ke arah Timur seperti India sampai Asia Tenggara (termasuk Indonesia) didominasi para ulama dari keturunan Husain bin Ali. Bedanya, ulama Ahlul Bait di tanah Parsi banyak dari keturunan Musa al-Kadzim bin Ja'far ash-Shadiq seperti Ayatullah Ruhollah Khomeini karena itu ia juga bergelar Al-Musawi karena keturunan dari Imam Musa al-Kadzim, sedangkan di Hadramaut (Yaman), Gujarat dan Malabar (India) hingga Indonesia ulama Ahlul Baitnya banyak dari keturunan Ali Uraidhi bin Jafar ash-Shadiq terutama melalui jalur Syekh Muhammad Shahib Mirbath dan Imam Muhammad Faqih Muqaddam ulama dan sufi terbesar Hadramaut di zamannya (abad 12-13M).

    5.2.2. Mazhab yang dianut

    Mazhab yang dianut para ulama keturunan Husain pun terbagi dua; di Iran, Iraq dan sekitarnya menganut Syi’ah, sedangkan di Yaman, India hingga Indonesia menganut Sunni yang condong kepada tasawuf). Para ulama keturunan Hasan dari Mesir hingga Maroko hampir semuanya adalah kaum Sunni yang condong kepada tasawuf.

    6. Referensi

    1. AL-ALBANI, M. Nashiruddin; Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta: Gema Insani Press, 2005. ISBN 979-561-967-5. Hadist no. 1656

    2. AL-ALBANI, M. Nashiruddin; Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta: Gema Insani Press, 2005. ISBN 979-561-967-5. Hadist no. 1657

    3. karamallahu wajhah

    4. Syi'ah dalam Sunnah, Mencari Titik Temu yang terabaikan; Mudarrisi Yazdi; hal. 28

    5. Syi'ah dalam Sunnah, Mencari Titik Temu yang terabaikan; Mudarrisi Yazdi; hal. 29

    6. (en)Genealogi Raja Maroko di Royal Ark (http://www.4dw.net/royalark/Morocco/morocco2.htm)

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    Pertemuan I

    AKUNTANSI BIAYA I

    KODE : AK111
    BEBAN KREDIT : 3 SKS
    JURUSAN : KA
    WAKTU TATAP MUKA : 1 X 50 Menit
    WAKTU TUGAS PRAKTEK : 1 x 100 Menit
    WAKTU TUGAS PRAKTIKUM : 1 x 100 Menit
    METODE KULIAH : Tatap Muka, Praktek, Praktikum, Tugas, Diskusi
    ALAT : Multimedia Projector, Komputer, Whiteboard
    EVALUASI : Kehadiran, Tugas, Diskusi, UTS, UAS
    DOSEN : Koordinator
    T I U : Mata Kuliah ini bertujuan memberi pengetahuan dasar mengenai konsep biaya dan akuntansi biaya untuk tujuan penentuan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan. Selain itu akan membahas tentang biaya standar.


    POKOK BAHASAN

    SUB POKOK BAHASAN

    TIK

    1. Akuntansi biaya, sifat biaya dan kegunaan.




    2. Konsep dan prilaku biaya.










    3. Kalkulasi biaya produksi (Job Order).










    4. Masalah-masalah dalam biaya produksi harga pokok pesanan.


    5. Kalkulasi biaya produksi (process costing)










    6. Metode harga pokok proses lanjutan.







    7. Metode harga pokok proses perusahaan menghasilkan beberapa macam produk.






    8. Harga pokok standar.




    9. Perhitungan dan analisis selisih biaya produksi langsung.



    10. Perhitungan dan analisis selisih biaya overhead.


    • Pengertian dan penggunaan akuntansi biaya.
    • Data akuntansi biaya untuk tujuan manajemen.
    • Revolusi dalam akuntansi biaya.
    • Kalkulasi biaya.

    • Konsep biaya.
    • Biaya dan elemen biaya.
    • Biaya periode versus biaya produksi.
    • Komposisi biaya produk.
    • Biaya untuk pengambilan keputusan manajerial.
    • Perbandingan konsep biaya dan marjin.



    • Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur dan siklus harga pokok produk.
    • Karakteristik metode harga pokok pesanan.
    • Prosedur akuntansi pesanan melalui satu departemen.
    • Penggolahan pesanan melalui beberapa departemen




    • Pengertian dan defenisi.
    • Sisa bahan (scrap).
    • Produk rusak (spoile goods)
    • Produk cacata (defective goods).


    • Pengertian dan defenisi.
    • Karakteristik metode harga pokok proses.
    • Manfaat informasi harga pokok produksi.
    • Metode harga pokok produk diolah melalui satu departemen.
    • Metode harga pokok produk diolah melalui lebih dari satu departemen.




    • Pengaruh produk hilang dalam proses produksi terhadap [erhitungan harga pokok satuan.
    • Persediaan produk dalam proses awal.
    • Metode harga pokok FIFO dan metode rata-rata (average method).

    • Pengertian produk bersama (joint product) dan produk sampingan.
    • akuntansi produk bersama.
    • Akuntansi produk sampingan



    • Pengertian biaya standar.
    • Manfaat dalam pengendalian biaya.
    • Prosedur penentuan biaya standar.



    • Analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.
    • Analisis selisis biaya produksi langsung model satu selisih, model dua selisih dan model tiga selisih.

    • Analisis selisis biaya overhead model satu selisih, model dua selisih, model tiga selisih, dan empat selisih.

    • Mhs diharapkan dpt memahami sistem akuntansi biaya dan kegunaan akuntansi biaya dalam kalkulasi biaya.


    • Mhs dapat memahami konsep dasar biaya dan penyajiannya di dalam laporan keuangan.

    • Mhs dapat memahami bagaimana biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead ditam- bahkan pada suatu produk disetiap tingkat proses produksi.
    • Mhs diharapkan dapat memahami siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur.

    • Penerapan metode harga pokok pesanan dan bagaimana prosedur akuntansi untuk produk yang diolah melalui satu departemen dan lebih dari satu departemen.

    • Mhs diharapkan dapat memahami bagaimana perlakuan akuntansi untuk sisa bahan, produk rusak dan produk catat.

    • Mhs diharapkan dapat memahami tentang karakteristik perhitungan biaya dalam metode harga pokok proses.
    • Penerapan metode harga pokok proses dan bagamana prosedur akuntansi untuk produk yang diolah melalui satu departemen dan lebih dari satu departemen.

    • Mhs diharapkan dapat memahami penerapan pengaruh produk hilang dalam perhitungan harga pokok produksi dgn menggonakan metode FIFO, dan metode rata -rata.

    • Mhs diharapkan dapat menmahami penerapan perlakuan akuntansi untuk metode penentuan harga pokok pada perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk.
    • Mhs diharapkan dapat memahami pengertian dan manfaat biaya standar untuk tujuan pengendalian biaya.

    • Mhs dapat melakuka perhitungan, dan melakukan analisis biaya produksi langsung (bahan baku dan tenaga kerja).

    • Mhs dapat melakukan perhitungan dan melakukan analisis biaya produksi biaya overhead pabrik.


    Daftar Pustaka:
    1. MF. Usry, Cost Accounting, South Western.
    2. Usry Hammer, Akuntansi Biaya, Penerbit Erlanga, Jakarta.
    3. L. Gayle Rayburn, Akuntansi Biaya (dengan menggunakan pendekatan manajemen biaya) edisi keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.
    4. RA. Supriyono, Akuntansi Biaya (Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok), Penerbit BPFE Yogyakarta.
    5. Mulyadi, Akuntansi Biaya, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta.
    6. Ikatan Akuntansi Indonesi, Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tahun 2004, Penerbit Salemba Empat.


    PERTEMUAN 1

    Pengertian Akuntansi Biaya
    Bidang ilmu akuntansi yang mempelajari cara mencatat, mengukur dan pelaporan informasi biaya yang digunakan, penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi dan dijual kepada pemesan Maupun untuk pasar, serta untuk persediaan produk yang akan dijual.

    Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya
    • Fokus Informasi
    Akuntansi keuangan fokusnya pada data masa lalu atau data historis.
    Akuntansi biaya titik fokusnya untuk masa yang akan datang.

    • Rentang Waktu
    Akuntansi keuangan menggunakan rentang waktu kurang fleksibel dengan jangka waktu yang relatif panjang seperti semester, tahun.
    Akuntansi biaya menggunakan waktu relatif fleksibel seperti harian, mingguan, bulanan, tahunan.

    • Lingkup Informasi
    Akuntansi keuangan menyajikan informasi untuk keseluruhan perusahaan seperti laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal.
    Akuntansi biaya hanya menyediakan informasi untuk sebagian perusahaan yang akan digunakan sebagai pedoman pengambilan keputusan.

    • Sifat Informasi
    Akuntansi keuangan mengutamakan ketepatan informasi yang digunakan.
    Akuntansi biaya mengutamakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan dimasa datang.



    • Pihak Berkepentingan
    Akuntansi keuangan ditujukan untuk pelaporan kepada pihak eksternal perusahaan seperti investor, kreditur, debitur, karyawan dan pelaporan pajak.
    Akuntansi biaya ditujukan untuk internal perusahaan seperti penilaian persediaan, penentuan harga pokok perusahaan dengan tujuan pengambilan keputusan bagi manajemen.

    KONSEP BIAYA
    • Biaya (Cost)
    Merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
    Contoh :
    - Persediaan bahan baku
    - Persediaan produk dalam proses
    - Persediaan produk selesai
    - Supplies atau aktiva yang belum digunakan

    • Beban (Expense)
    Merupakan biaya yang telah memberikan manfaat dan telah habis.
    Contoh :
    - Beban penyusutan
    - Beban pemasaran
    - Beban yang tergolong sebagai biaya operasi

    • Cara membedakan antara biaya dan beban, misalnya :
    - Pembelian mesin, nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin tersebut merupakan biaya tetapi setelah dipakai akan menimbulkan penyusutan terhadap mesin yang akan menjadi beban.
    - Perkengkapan kantor yang masih tinggal digolongkan sebagai biaya sedangkan yang sudah terpakai digolongkan sebagai beban.
    - Persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, produk selesai yang masih tinggal dan belum terjual digolongkan sebagai biaya sedangkan yang sudah terjual akan membentuk harga pokok penjualan dan digolongkan sebagai beban.

    OBJEK BIAYA
    Merupakan tempat dimana biaya atau aktivitas diakumulasikan atau diukur.
    1. Produk
    2. Produksi
    3. Departemen
    4. Devisi
    5. Lini Produk
    6. Kontrak
    7. Pesanan pelanggan
    8. Proyek
    9. Proses
    10. Tujuan strategis

    KLASIFIKASI BIAYA
    1. BIAYA DALAM HUBUNGAN DENGAN PRODUK
    Biaya dalam hubungan dengan produk dapat dikelompokkan menjadi biaya produksi biaya non produksi

    BIAYA PRODUKSI
    Merupakan biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi ini disebut juga dengan biaya produk yaitu biaya – biaya yang dapat dihubungkan dengan suatu produk dimana biaya ini merupakan bagian dari persediaan.
    1. Biaya Bahan Baku Langsung
    Bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.
    Contoh :
    - Kayu dalam pembuatan meubel
    - Kain dalam pembuatan pakaian
    - Karet dalam pembuatan ban
    - Minyak mentah dalam pembuatan bensin
    - Kulit dalam pembuatan sepatu
    - Tepung dalam pembuatan kue

    2. Tenaga Kerja Langsung
    Tenaga kerja yang digunakan dalam merubah atau mengonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.
    Contoh :
    - Upah koki kue
    - Upah tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan meubel
    - Tukang jahit, bordir, pembuatan pola dalam pembuatan pakaian
    - Tukang linting rokok dalam pabrik rokok
    - Operator mesin

    3. Biaya Overhead Pabrik
    Biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam mengubah bahan menjadi produk selesai. Biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Biaya overhead dapat dikelompokkan menjadi
    a. Bahan tidak langsung (bahan pembantu atau penolong)
    Bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.
    Contoh :
    - Amplas
    - Pola kertas
    - Oli dan minyak pelumas
    - Paku
    - Staples

    b. Tenaga kerja tidak langsung
    Tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan produk selesai tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.
    Contoh :
    - Gaji satpam pabrik
    - Gaji pengawas pabrik
    - Pegawai pabrik
    c. Bahan tidak langsung lainnya
    Biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam pengolahan produk selesai tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai.
    Contoh :
    - Pajak bumi dan bangunan pabrik
    - Listrik pabrik
    - Air dan tlp pabrik
    - Sewa pabrik
    - Asuransi pabrik

    Biaya Utama
    Merupakan gabungan antara biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung

    Biaya Konversi
    Merupakan biaya yang digunakan untuk merubah bahan baku langsung menjadi produk selesai. Biaya ini gabungan antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

    BIAYA NON PRODUKSI
    Merupakan biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi. Biaya non produksi ini disebut dengan biaya komersial atau biaya operasi.
    1. Beban pemasaran
    Biaya yang dikeluarkan apabila produk selesai dan siap dipasarkan ketangan konsumen
    Contoh :
    - Beban iklan
    - Promosi
    - Komisi penjualan
    - Pengiriman barang
    - Hiburan
    - Telp

    2. Beban administrasi
    Biaya yang dikeluarkan dalam hubungan dengan kegiatan penentu kebijakan, pengarahan, pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berjalan dengan efektif dan effisien.
    Contoh :
    - Gaji administrasi kantor
    - Sewa kantor
    - Penyusutan kantor
    - Biaya piutang tak tertagih
    - Biaya atk

    3. Beban keuangan
    Biaya yang muncul dalam melaksanakan fungsi – fungsi keuangan.
    Contoh :
    - Beban bunga

    2. BIAYA DALAM HUBUNGAN DENGAN VOLUME PRODUKSI
    1. Biaya variabel
    Biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan tetapi secara perunit tetap.
    Contoh :
    - Perlengkapan
    - Bahan bakar
    - Royalty
    - Biaya komunikasi
    - Upah lembur

    2. Biaya tetap
    Biaya yang secara totalitas bersifat tetap dalam rentang relevan tertentu tetapi secara per unit berubah.
    Contoh :
    - Pajak properti
    - Gaji eksekutif produksi
    - Sewa
    - Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan
    - Gaji supervisor

    3. Biaya semi
    Biaya di dalamnya mengandung unsur tetap dan mengandung unsur variabel.
    a. Biaya semi variabel
    Biaya di dalamnya mengandung unsur tetap dan memperlihatkan karakter tetap dan variabel.
    Contoh :
    - Biaya listrik
    - Tlp dan air
    - Bensin
    - Perlengkapan
    - Pajak penghasilan
    b. Biaya semi tetap
    Biaya yang berubah dan volume secara bertahap

    Biaya Dalam Hubungan dengan Departemen Produksi
    Perusahaan pabrik dapat dikelompokkan menjadi segmen – segmen dengan berbagai nama seperti; departemen, kelompok biaya, pusat biaya, unit kerja yang dapat digunakan dalam mengelompokkan biaya menjadi biaya langsung departmen dan biaya tidak langsung departemen.

    1. Biaya Langsung Departeman
    Biaya langsung departemen adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan.
    Contoh:
    • Gaji mandor pabrik yang digunakan oleh departemen bersangkutan merupakan biaya langsung bagi departemen.
    2. Biaya Tidak Langsung Departemen
    Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke dapartemen bersangkutan.
    Contoh:
    • Biaya penyusutan dan biaya asuransi merupakan biaya yang manfaatnya digunakan secara bersama oleh masing – masing departemen, oleh karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen.

    Biaya Dalam Hubungan Dengan Periode Waktu
    Dalam hubungannya dengan periode waktu biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya pengeluaran modal dan biaya pengeluaran pendapatan.
    1. Biaya Pengeluaran Modal
    Biaya pengeluaran modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat di masa depan dan dalam jangka waktu yang panjang dan dilaporkan sebagai aktiva.
    Contoh:
    • Pembelian mesin dan peralatan
    3. Biaya Pengeluaran Pendapatan
    Biaya pengeluaran pendapatan adalah biaya yang memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban.
    Contoh:
    • Mesin atau peralatan yang dibeli apabila dikonsumsi akan kehilangan kegunaan dan akan menimbulkan penyusutan. Penyusutan ini disebut sebagai pengeluaran pendapatan yang akan dilaporkan sebagai beban.

    Biaya Dalam Hubungannya Dengan Pengambilan Keputusan
    Biaya dalam rangka pengambilan keputusan dapat dilekompokkan menjadi biaya relevan dan biaya tidak relevan.
    1. Biaya Relevan
    Biaya relevan adalah biaya masa akan datang yang berbeda dalam beberapa alternatif yang berbeda.
    Biaya relevan terdiri dari:
    a. Biaya diferensial
    Biaya diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa alternatif pilihan. Biaya diferensial disebut juga dengan biaya marginal atau biaya incremental.
    Contoh:
    • Perusahaan mempunyai dua pilihan dalam penggunaan bahan yaitu logam dan besi. Jika menggunakan logam biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 100.000, sedangkan jikan menggunakan besi biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 150.000. Dari keterangan diatas terlihat bahwa ada dua alternatif ynag berbeda dengan dua biaya yang berbeda. Perbedaan tersebut sebesar Rp. 50.000.
    b. Biaya Kesempatan
    Biaya kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu alternatif.
    Contoh:
    • Perusahaan mempunyai dua alternatif yang berbeda terhadap sebuah mobil, apakah mobil tersebut dijual atua desewakan. Alternatif pertama, dengan menjual mobil maka perusahaan akan memperoleh pendapatan sebesar Rp. 50.000.000. Alternatif kedua, mobil tersebut sapat disewakan dengan pendapatan sebesar Rp. 60.000.000. Jika alternatif yang dipilih adalah menjual mobil tersebut, maka ada kesempatan yang hilang yaitu sebesar Rp. 60.000.000 jika memilih disewakan.
    c. Biaya Tersamar
    Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
    Contoh:
    • Biaya bunga
    d. Biaya Nyata
    Biaya nyata adalah biaya yang benar – benar dikeluarkan akibat memilih suatu alternatif.
    Contoh:
    • Biaya yang dikeluarkan akibat memilih jika menerima pesanan dari luar.
    e. Biaya Yang Dapat Dilacak
    Biaya dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada produk selesai.
    Contoh:
    • Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

    2. Biaya Tidak Relevan
    Biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Biaya tidak relevan dapat dikelompokkan menjadi elemen:
    a. Biaya Masa Lalu
    Biaya masa lalu atau biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun.
    Contoh:
    • Pembelian mesin
    b. Biaya Terbenam
    Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali.
    Contoh:
    • Kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan penyusutan bangunan.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS

    My_Slide

    Free Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generatorFree Glitter text generator

    By :

    Rihlah Sa'idah